Cinkiezholic's world

September 7, 2014

My 2nd Mission Trip

Filed under: Sharing...^^ — by cinkiez @ 11:57 pm

Udah setahun yah ternyata ga pernah ngisi ini blog lagi, isi dayre pun juga cuma sekali-kali. Cuma mumpung masih fresh di ingatan mau sharing hal-hal yang dialami selama mission trip tahun ini, lebih sebagai reminder buat diri gw nantinya. Sama seperti kemarin gw strolling around blog ini dan nemuin postingan2 lama yang menguatkan diri gw, Gw berharap postingan ini juga bisa jadi reminder buat diri gw di masa depan kalau “api” gw mulai padam.

 

Sebenernya tahun lalu uda ikut mission trip yang diadain gereja. Beberapa perbedaan antara mission trip tahun ini dan tahun lalu:

1. Lokasi Mission Trip tahun lalu di Tebas sementara tahun ini ke Bengkayang, daerah yang sedikit pelosok, dengan gambaran anak-anak yang dilayani juga tidak semaju di Tebas

2. Tahun lalu gw pergi akhirnya, setelah Tuhan nutup berbagai jalan gw yang lain, sehingga mau ga mau gw pergi, jadi bisa dikatakan pergi setelah ga bisa kabur ke mana2;p.

3. Tim tahun ini lebih bervariasi, lengkap perwakilannya dari Komisi Remaja, Pemuda, Dewasa, Wanita, Usia Indah, plus umum.. Kolaborasi yang indah dan tentunya dari segi jumlah juga lebih besar dari tahun lalu. Tahun lalu kami hanya ber-17 melayani +2.626, tahun ini kami ber-28 melayani 6.017 jiwa. Angka ini hanya sekedar data dibandingkan berkat yang kita terima selama 2 tahun ini. Berkat yang ga bisa dihitung dengan angka 

4. Pembagian tim kali ini lebih menantang, karena semua anggota tim siap ga siap harus maju dan ga cuma sekedar nonton. Dan tahun lalu jauh lebih terkoordinir jadwal hariannya.

5. Kalau tahun lalu theme song buat gw itu “Jadi SepertiMu”, yang buat gw pribadi seperti doa supaya Tuhan melembutkan hati gw agar bisa melayani anak-anak tersebut, agar gw punya compassion seperti Tuhan, tahun ini theme song-nya buat gw adalah “Tetap Setia” karena semua kebaikan yang udah gw terima sepanjang hidup gw terus menguatkan gw agar bisa bertahan sampai akhir

 

Tahun ini terasa beda dengan tahun lalu dan sukacita yang didapat pun besar banget. Sungguh bukan kita yang mengikuti trip tersebut yang membawa berkat bagi anak-anak di kota tersebut, tapi justru kamilah ber-28 orang ini yang mendapat berkat dan dibentuk Tuhan dengan lebih lagi.

bengkayang

Wajah-wajah anggota tim sebelum berangkat dan sesudah semingu melayani di Bengkayang. See the differences?

 

Beberapa hal yang didapat dari persiapan hingga seminggu di Bengkayang itu bener-bener precious banget:

1.  God taught me to be sensitive towards His will and DO it!

Buat gw pribadi proses pembentukan Tuhan itu uda terasa dari masa-masa persiapan. Pada saat bingung milih bahan apa yang mau dibawain, sampe rasanya pengen mundur aja dari tim ini, dalam hati toh gw belum tentu bisa pergi sebenernya. Pada saat kebagian jatah presentasi mengenai bahan, beberapa hari sebelum deadline toe masih bingung mau bawain apa,bolak balik Alkitab tanpa tau sebenernya nyari apa. Tapi entah kenapa Tuhan bisa nunjukkin ke Matius 9:9-13, cerita mengenai Matius. Pada saat PA pribadi bahan ini, berasa banget digampar Tuhan. Pada saat tersebut gw punya problem dengan seorang teman yg udah mewarnai 1/3 hidup gw, dan sadar ga sadar,I’m losing one of my bestfriend. lebih karena gw ga bisa terima cara  berpikir dan prinsip hidup dia, gw sempet berasa ga nyaman dengan temen gw yg satu ini, dan akhirnya gw lebih memilih menjaga jarak dan menjadi orang yang dingin di sekitar dia, dan akhirnya hubungan kita pun menjauh. Pada saat PA ini, Tuhan ngegampar gw, ga seharusnya gw milih2 teman, dan gw berasa Tuhan berbicara gw harus memperbaiki hubungan gw dengan teman gw ini. Dan to be honest, gw masih mengulur-ngulur waktu untuk berbicara. Sampe pulang dari Bengkayang, rasanya Tuhan ngegampar gw lagi untuk segera ngeberesin hal tersebut, “anak-anak jauh di Bengkayang aja mau lo layanin, tp temen lo sendiri lo tinggalin”, dan balik dari sana gw makin berasa bersalah krn ketika temen gw lagi melalui kesulitan, gw sudah dalam posisi teman yang sudah sungkan untuk memeluk atau bahkan menghibur dia karena sudah adanya jarak yang tercipta beberapa bulan terakhir. ini satu PR yg masih harus gw beresin.

2. If It’s His plan, He’ll make a way, even it looks impossible for us.

Sama seperti tahun lalu, gw ga pernah berani confirm kalo bakal pergi dalam tim misi tahun ini. Ketika ikut beli tiket pun masih banyak keraguan apakah bisa ikut. Pada saat itu berpikir, gw ga akan pernah tahu sampai hari H akan terjadi apa, bisa aja gw sakit, kecelakaan atau kerjaan menuntut untuk tetap ada di kantor atau gimana sehingga ga bisa ikut, cuma dari pada mencoba kabur kaya tahun lalu dan digampar lebih keras, mending tahun ini taat aja deh. tu pikiran di awal.

Dan bener aje, tiba2 di awal Juli diinfoin bahwa kita akan launching varian baru dan kurang lebih tanggal launch-nya yah pas hari keberangkatan ke Bengkayang. Dan akhirnya infoin lah ke “mami” kalau gw belum tentu bisa ikut tim misi ini, karena perihal pekerjaan. Bergumul, dan terus bergumul apa sih yang Tuhan inginkan, pergi apa ga pergi. Sampai pada minggu pertama Agustus, Papi daniel Alexander khotbah, dalam diri berdoa Tuhan pengen banget punya sensitivitas seperti Papi Daniel, yang kayanya peka banget sama suara Tuhan. Bener-bener pada minggu itu berdoa minta tanda sama Tuhan.

Akhirnya ga lama setelah itu, bos infoin, acara launching diundur ke minggu kedua Sep. Langsung kaya disentil Tuhan, nah ini saatnya kamu ajuin cuti. Akhirnya sepanjang minggu itu, ngejer deadline semua kerjaan yang jd tanggung jawab gw, bikin timeline yang menggambarkan kalau kerjaan gw bisa kelar sebelum tgl keberangkatan, atau bisa diteruskan setelah gw balik cuti, dan menggambarkan kalau kerjaan follow up bisa dilakukan by email pada minggu keberangkatan tersebut.

Lucunya, mau minta ijin cuti susah aje. Pada saat mau ajuin cuti di pagi harinya, c babe aka pak bos malah dipanggil meeting ampe abis lunch, sementara abis lunch gw musti urus perijinan ke BPOM. Alhasil ketar ketir neh ga bakal ketemu, itu dgn kondisi H-10 hari menjelang keberangkatan. Akhirnya gitu balik kantor dari BPO, kebetulan c babe belom pulang, setelah diskusi beberapa kerjaan, g ajuin lah itu kertas cuti dan timeline yang udah gw buat. Dan babe cuma ngomong, “Ya udah, tingalin aja di meja”. Ketar ketir juga dia ga langsung tanda tangan. Puji Tuhan besoknya form cuti dikembalikan dengan tandatangan dia di atasnya.

Beberapa hari setelahnya, setelah cuti keluar, bos lainnya sempat menugaskan untuk keluar kota dalam rangka survey lokasi launching, untungnya c babe pun membela kalau gw uda terlanjur cuti pada tanggal tersebut. Dalam hati, waduh kalau telat beberapa hari aja ajuin cutinya, runyam udah..alamat batal,

See!! Kalau Tuhan memang uda berkehendak kita untuk melakukan pekerjaan DIA, Dia pasti buka jalan, sekalipun jalan itu terlihat mustahil bagi kita.

3. God said: “Lean on Me! Let me work through you”

Ketika sampai di Bengkayang minggu malam, ternyata jadwal pelayanan itu baru diperoleh harian dan malam hari. Malam pertama kami diinfokan kalau besok akan melayani di satu sekolah SMP dan SMA di mana jumlah muridnya sekita 800 lebih. Akhirnya disusunlah 6 pembicara dan liturgis untuk melayani keesokan harinya. Pada malam itu gw berpikir, whoaa untung besok pelayanan di SMP dan SMA, dan kebagian jadi liturgis aja, gw belom akan kebagian jatah pelayanan Firman besok karena gw kan dipersiapkan bwt anak SD.

Jengjengjengjeng…Ternyata keesokan harinya, rencana tinggalah rencana. Pada hari itu ada 10 kelas yang harus dilayani, sehingga harus ada pembicara lainnya yang bersiap untuk membawakan Firman di masing-masing kelas, dan di antara nama-nama pembicara tambahan gw lah salah satunya. At that time kaya ada palu besar menghantam kepala gw.

Beberapa minggu ini kembali berjuang dan bergumul perihal masalah kelayakan dalam melayani dan kepercayaan diri gw. To be honest walau sering kebagian pelayanan mc, atau guru sekolah minggu, gw bukanlah seorang yang percaya diri, setiap kali terlibat dalam pelayanan tersebut, gw harus mengalahkan masalah perasaan ga layak dan ketidakpercayaan diri gw, dan seringkali maag gw kambuh karena hal itu. Gw ga pernah suka untuk melayani di depan umum, dan seandainya bisa, lebih memilih untuk berada di balik layar.

Sehingga ketika nama gw diumumin menjadi salah satu pembicara, segala pergumulan itu come up. Gw merasa super duper ga layak, ga pede bisa bawain bahan buat anak-anak tingkat SMP dan SMA. Dan kami hanya diberikan kesempatan persiapan selama 20-30 menit. Pada saat itu rasanya air mata uda mau jatuh, dan bener aja pas doa langsung ngejer. Pas banget muka gw yang berkaca-kaca ketangkep kamera si fotografer, katanya c idung uda mulai merah, tapi gw ga terlalu ngeh. Tapi inilah moment di mana gw bergumul untuk bersandar pada Tuhan.

IMG_7222[1]

Muka stres, mata mulai berkaca-kaca, dan (katanya) idung mulai merah

Tapi puji Tuhan! Dalam doa bersama, Tuhan mulai nenangin hati gw. Dan puji Tuhan lagi, ternyata tim gw pada saat itu adalah seseorang yang udah gw anggep adek gw sendiri, temen setim dari pelayanan di Tebas tahun lalu, dan teman setim dalam pelayanan di kebaktian 3, beserta seorang ii yang sangat amat membantu sekali. Adek gw ini mungkin ga sadar, tp ketika dia memimpin puji-pujian, bagaimana dia menempatkan diri dan mengajak gw untuk bersama-sama mimpin pujian, jadi seakan-akan kita mc berdua, dia membantu gw untuk menghilangkan ketakutan gw, dan membuat gw lebih tenang. Knowing that he is by my side, ditambah seorang “mami” rohani yang akhirnya juga masuk ke kelas gw untuk membantu, somehow menjadi kekuatan gw, mengingatkan kalau gw ada dan bisa melayani saat itu gw ga sendiri. Tuhan ada mendampingi gw, dan Tuhan mengirimkan “alat-alat” Dia yang lain untuk mendampingi gw.

Sayangnya gw ga belajar dari kejadian itu. Hari Rabu, hari di mana Tuhan kembali membentuk gw. Pada hari Rabu itu, kita dibagi-bagi ke dalam kurang lebih 10 tim. Dan karena terlalu banyak siswa-siswi yang harus dilayani, banyak di antara kami yang harus “single fighter” melayani 60-ratusan anak. Pada pagi itu, kebetulan gw kebagian lagi sama c adek gw itu. Dan sebagai “cici” yang baik gw membiarkan dia memilih dia mau memegang kelas kecil atau kelas besar. Dan dia memilih kelas besar (4-6). Di kelas 1-3 ini ternyataaaa rusuhnya minta ampun. di dalam kelas yang kecil, harus menampung 70an anak, di mana bangku yang harusnya diduduki oleh 2 orang, malah diduduki oleh 5-6 orang. Kebayang dong yah suasananya. Catastrophe!

ketika melihat anak-anak sebanyak itu, langsunglah perasaan inferior gw muncul. Haduh gimana caranya gw seorang diri menghandle diri menghadapi anak2 seliar ini. Itu pemikiran gw pada saat itu. Gw langsung ngedrop, lupa berdoa sama Tuhan. Suara yang tadinya pas-pasan, jadi super duper false pas pimpin pujian. sempet berdoa sejenak, ketika anak-anak pada ijin ke wc, tp ga bener2 berserah pada Tuhan, karena rasa khawatir dan inferior gw lebih menguasai gw pada saat itu. Ketika masuk ke cerita, pada saat story telling suasana masih tenang, tapi ketika mau masuk ke inti pembicaraan, entah gimana suasana kacau banget, ada yang pukul-pukulan di belakang, ada yang sengkat-sengkatan karena berebutan tempat duduk karena ingin mendengarkan cerita. Tapi pada saat itu gw ga peka kebutuhan mereka. Gw hanya menganggap mereka anak-anak liar, padahal sebenernya mereka ribut, karena mereka ingin turut mendengarkan tapi mereka dalam kondisi yang sangat amat tidak nyaman karena harus berhimpitan satu sama lain.

Akhirnya gw hanya berfokus pada kurang lebih 10-15 anak di hadapan gw. Dan sedihnya lagi, Tuhan seperti berbicara pada gw untuk memperhatikan satu anak, di mana ketika gw bertanya adakah di antara kalian yang merasa tidak disayang orang tua, hanya dia yang mengangkat tangan. Setiap kali gw melihat dia, mata dia ga pernah terlepas dari gw. Dan selidik punya selidik nama dia DIKA. dan akhirnya pesan yang gw sampaikan lebih gw tekankan ke dia, Sampai ketika membubarkan kelas ini, gw cari tahu nama dia, dan gw kumpulkan lagi di ruangan, agar lebih bisa berdiskusi dengan anak tersebut. Reminder for myself: untuk terus bawa Dika dalam doa!

Pada hari itu gw berasa super duper gagal, berasa kayanya unworthy banget deh. Ternyata pada hari itu, di kelas 4-6 adek gw pun ga lebih mudah, bahkan dia sempat diludahi. Pulang ke markas pun ternyata banyak yang juga sedang menangis mengalami pergumulan yang sama, di mana anak-anaknya susah diatur dan kesulitan untuk crowd control.

Siang itu kami “dihukum” oleh “papi” untuk melakukan solitude, mengambil waktu pribadi untuk berbicara dengan Tuhan. Di dalam kesendirian gw, gw terus bertanya-tanya pada Tuhan, kenapa Tuhan membiarkan rasa inferiority gw menguasai diri gw di saat2 penting, muncullah kekecewaan ketika gw mengahadapi interview pekerjaan di suatu perusahaan internasional beberapa waktu menjelang keberangkatan ke bengkayang, pada saat interview itu jg gw membiarkan perasaan inferior gw menguasai gw, dan gw ga perform. Dan pagi itu kenapa juga Tuhan ngijinin rasa inferior itu menguasai gw,  padahal kan konteksnya gw lagi melayani Tuhan. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu bergejolak di kepala gw. Dan kaya ditegur sama Tuhan, saat itu entah kenapa kaya Tuhan suruh gw buka 2 Korintus 12:9, Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku  bagimu , sebab justru dalam kelemahanlah  kuasa-Ku  menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.” Di situ seeprti Tuhan berbicara, yah justru dalam kelemahan gw inilah Tuhan yang bekerja, dan gw seperti ditegor bahwa pada pagi itu, gw ga sepenuhnya bersandar pada Dia, ibarat kalau Tuhan lagi gendong gw, gw tetep kekeuh, kaki gw masih nyentuh lantai, dan coba ngeganggu arah penggendong gw. 

4. What a church should be: It should be a PEACE messenger

Selama melayani di Bengkayang, fasilitas bukanlah fasilitas yang menyenangkan. Tidur di atas kayu beralaskan tiker, kamar mandi dan toilet yang tidak bisa dikatakan nyaman, karena seringkali mampet, dan hanya ada satu kamar mandi yang bisa dikatakan layak. Banyak di antara kami yang harus menempuh perjalanan yang ga bisa dibilang menyenangkan, harus berjalan kaki lewatin lumpur, mengendarai mobil lewatin jembatan yang bolong, dorong mobil yang selip di tengah lumpur. Dengan medan yang seperti itu, dan dengan jumlah tim yang tidak bisa dikatakan sedikit (28 orang + 2 Hamba Tuhan lokal) dari berbagai usia, biasanya akan ada keluhan atau kritik selama melayani. tapi indahnya selama masa seminggu itu kami bisa bekerja sama, menguatkan satu sama lain, dan bahu membahu memberitakan injil. Bukankah seharusnya sebuah gereja seperti itu: bersatu, bersama-sama saling membangun, memuliakan Tuhan dan memberitakan injil. Teringat satu quote di bawah ini:

IMG_7291[1]

5. By being HIS disciple, I’ve gotten another family that I treasure so much

Indeed, mengikut Tuhan suddenly keluarga kita bertambah besar. gw jadi punya “papi” & “mami” rohani, cici, koko, dan bahkan ade-ade rohani. Dan seringkali mereka inilah yang menguatkan gw ketika menghadapi tantangan dan mengingatkan gw kalau-kalau gw mulai mundur atau hilang arah. Minimum sekali dalam seminggu ketemu mereka itu kaya recharge energi.

Family sometimes isn't always about blood

Family sometimes isn’t always about blood

Pengalaman selama seminggu di sana bener-bener ga tergantikan. Di sana lebih retreat dari semua retreat yang pernah gw ikutin. Dibentuk Tuhan dengan cara yang keras, siap ga siap bener-bener harus sedia kl Tuhan uda berkehendak. Kami ber-28 bukan hebat mau bersusah-susah ke sana, tapi kami hanyalah alat di tangan Sang Tukang Kayu, yang ga berguna kalau si Tukang Kayu tidak ingin memakai kami. Harga yang harus dibayar, energi, peluh, air mata yang harus keluar itu ga ada apa-apanya ketika mengingat kasih Tuhan dalam kehidupan setiap kami, dan juga ga ada apa-apanya dibandingkan ketika kita melihat anak-anak yang dilayani bisa menerima Tuhan sebagai Juruselamat mereka, terlebih lagi mengambil berbagai komitmen pribadi lainnya. Senyum mereka, keriangan mereka, seperti menyirami hati kami. Dan kami melihat Tuhan dalam wajah-wajah mereka, kamilah yang terberkati lebih besar.

IMG_7275

The price we had paid, The sweat, tears and fears we had faced, paid by the time we served them. For we’ve seen God in their faces. The truth is, we are the one who’s been blessed through them

Sekilas perjalanan selama seminggu ini dirangkum dalam suatu video yang dibuat oleh salah satu anggota tim kita.

Hopefully api-api ini ga padam, melainkan dapat diteruskan sehingga gereja yang tadinya suam-suam kuku dapat bertumbuh lebih lagi menyenangkan hati Tuhan.

July 17, 2013

Lessons of Life – Jehovah Jireh

Filed under: CurCol — by cinkiez @ 12:07 pm
Tags:

In life I learned that If something means to be no matter how hard the situation, no matter how many hindrances lie on our ways, no matter how people make it harder for you, it will be..It Will Happen.

Buuutttt

If something aren’t meant to be…No matter how hard you strive, no matter how beautiful you make up your stories, it won’t happen.

And what’s yours will be yours…

When I’m facing some trials week ago, and I feels that someone is making it harder for me, i feel terribly mad to that person and wondering whether that person is really wicked or just a selfish brat. But suddenly those thoughts came into my mind. I felt so calm and at peace. What I thought was a weakness turns out being my strength at the trial. I still don’t know how the things will turn out, but I know That Jehovah Jireh, and it calms me.

Well…I used to wonder, why God put some people into my life, especially this one selfish person. I became so cold and I admit, I was so irritating towards this person. I lost my respect and i couldn’t think positive about this person. Buuut suddenly i realize I should have thanked this person, because of this person’s selfish and ungrateful yells and also attitude, I realize I am very blessed, I have a God who always provides everything that I need even before I ask it to Thee – Jehovah Jireh. Still trying to think positive about this person and thank her for teaching me about gratefulness.

May 21, 2013

Behind The Scene KPD – Every city has its own story

Filed under: Uncategorized — by cinkiez @ 10:47 pm
Tags: , , ,

Buat yang mayan deket sama gw, mungkin pada tau kalo selama beberapa bulan terakhir ini gw tidak pernah mendapatkan libur di weekend karena sedang menghandle suatu event, let’s called it KPD, karena event ini cukup familiar di kalangan anak2 komunitas. Walau ga dapet libur, gw enjoy c, karena kl balik ke rutinitas belakang meja lagi kayanya bisa lumutan deh.. nah blog ini mw mengisahkan behind the scene dari Event yang diadain di 15 kota, dan sekarang masih berjalan.

Sejak awal event ini diadakan, selalu ada ajaaaa cerita di tiap kota yang bikin jantung dagdigdugdhuuueerrrr. Gambaran drama di tiap kota:

1. DIY – acara bentrok dengan acara Sultan, dan nyaris dibatalkan, berkat rekanan yg background perusahaan besar, event terselamatkan dan tetap bisa berjalan. bahkan mendapatkan surprise yg menguntungkan a.k.a fireworks

2. Bali – gw mencemplungkan bb g ke toilet dengan amat sangat tidak disengaja..Ahirnya 2 hari terdampar tanpa alat komunikasi dan tiap kali lg senggang di hotel, sibuk mengeringkan bb yg pada saat itu belom lunas cicilannya pake hair dryer. Bwt yg kenal deket sama gw dan tau seberapa gadget freaknya gw, pasti tw betapa mati gayanya gw. Saking paniknya ampe nyaris beli android di Discovery mall saat itu. Puji Tuhan c BB setelah 2 hari dimatin, kering dan berhasil nyala kembali, walo sekarang screennya garis-garis

3. Surabaya – pemilihan lokasi yg kurang tepat, hujan deras menyebabkan banyak titik di daerah Surabaya banjir, kemudian venue beceeek, dan dipenuhi laron..Balik dari venue makan di suatu tempat yg menyebabkan diare selama seminggu, dan alergi akibat gigitan laron

4. Bandung – hujan ketika acara baru aja dibuka..DEEERRRAAAASSS…akhirnya acara berhenti sekitar 2jam, dan baru dilanjutkan kembali setelah itu. Puji Tuhan eventnya bisa kembali berjalan dan tetep rame

5. Pekanbaru – kota nyang atu ini gw ga ikutan, tapi berdasarkan live report ujan 3x, sehingga acara sempet berhenti 3x, dan sound system sempet mati gara2 basah, alhasil c dijeeeey yg selalu jd bulan-bulanan kita ngumpet di balik meja dijeeey karena maluuu.. Tapi Puji Tuhan lagi bisa ganti kabel, ujan berhenti n acara teteup bisa berjalan

6. Medan – overall sebenernya acaranya ok c, tapi sebelumnya pake acara drama dulu..DRAMA DITINGGAL LIE ON AER…Padahal belom jamnya terbang, dan kita dipaksa beli tiket baru lg..Haish…benar-benar berasa ditepu dan dirugikan oleh maskapai yg satu ini. (cerita lengkap di blog terpisah)

7. Padang – acara berlangsung lancaaaaar, aman sentosa hinggggaaaaa jam setengah 11 malam, ujan mulai turun. turunnya ga tanggung2, angin kenceng dan deraaaas. Puji Tuhan lagi, venue kali ini ada pendopo yang bisa dipake gantiin stage, jadinya acara masih bisa lanjut sampe selesai walau kualitasnya ga sebagus di awal, dan puji Tuhan lagi, yg nonton sampe selesai juga banyak.

8. Palembang – Ujan badai sebelum event, bikin stiker ga bisa ditempel, dan kemacetan lokasl, sehingga telat sampe di lokasi. Overall sisanya aman terkendali. Puji Tuhan.

9. Balikpapan – ini kota yg ngisep darah keluar dari tubuh kayanya…Pas hari H, ditelp sama bag produksi kl EO yg mereka tunjuk sebelumnya bawa kabur duit mereka, dan ternyata belom bayar venue dan vendor. Itu dikasih kabar H-4 jem dari seharusnya acara mulai..Gimana kaga lemes gilaaaa…Untungnya c bag produksi superman jg, walo uda pasrah kl-pun ampe diomelin sama kita, tp tetep coba did his best. Dikerjain juga sama vendor lokal yang kasar kata “meres”. dengan segala rintangan yang ada akhirnya, Puji Tuhan lagi,  acara teteup berlangsung walo telat 3 jam…Fyuuuh

10. Pontianak – kota yang bikin spaneng dan guondoook nonstop..padahal kampuangnya emak sama babe neh. Baru leha2 n narik napas abis kasus Balikpapan, eh H-5 hari dari event Pontianak tiba-tiba dikabarin c walkot ga ijinin venue yg kita uda deal untuk dipake. Akhirnya dapet tempat pengganti H-3, tapi nyaris keabisan tiket pesawat…X_X..Kitanya dapet tiket pesawat, eeehh..talentnya yg nyaris ga kebagian..Talentnya akhirnya dpt tiket pesawat, tapi pake delay..Syalalala…Terus mixernya lighting pake kena ujan di tengah acara, dan lighting par-nya mati di tengah-tengah, tuker mixer pas 1/4 acara ke belakang baru berfungsi dengan benar.At least acara di sini masih bisa berjalan dengan crowd yang lumayan jg.Ga selesai sampe di situ, besoknya pas mau balik ke jakarta, di perjalanan menuju bandara, mobil kita tabrakan beruntun. Puji Tuhan kita ga ada yg kenapa-kenapa, tp kasian sopirnya kudu ribut-ribut nyelesaiin masalah tabrak2an ini. Kereeen kan dramanya di kota Pontianak tercintah. Ngawur dikit dr cerita KPD, tiga kali, tiga kalinya g balik khuntien, kok sll ada kisah ga enaknya yah, pertama waktu 3 SD, liburan, makan choi pan malah diare, alhasil beberapa hari ga bisa ngapa2in, 2008 ke khuntien anterin jenasah sepupu, so bisa dibayangin diwarnai banyak air mata, dan kali ini diwarnai drama dan tabrakan..lalalalala…*cari-cari alasan byar ga disuruh nemenin nyokap balik khuntien lagi*

masih ada 5 kota lagi, semoga ga ada drama-drama yg menguras emosi dan nyawa lagi deh. Tetapi di setiap kejadian teteup ada hal yang bisa disyukurin c.^^..Yah selalu ada hal yg bisa dipelajari dan disyukuri, segelap dan sejelek apapun keadaan yang kita jalani. That’s what i learned from this situation. Nantikan cerita-cerita seru lainnya..karena every city has its own story.

February 11, 2013

Miss u dad

Filed under: Uncategorized — by cinkiez @ 12:29 pm

I don’t really remember these past seven years Chinese New Year (CNY), it just pass without any special memories, but the memory form CNY 8 years ago is still fresh in my mind. Our last CNY with daddy. I still remember dad’s expression when he came out from his room in the morning. His face was pale, but he kept smiling on us, and greeted us a happy new year, then he walked around the house as if it was his last time celebrating new year with us, indeed it’s really your last time. Few weeks after CNY he flew to Taiwan, n I never see him again, alive.

It’s heart wrenching to see someone so strong, someone you love so much being that weak. Even though he didn’t know what kind of disease he was facing at that time, he’s brave enough to get through whatever treatment we asked him to do and we, as his family were so helpless and can only watched from a far, or should i say heard the news from far far away in my case. Well, No matter what you will always be my hero dad and I love you so much. Happy CNY, dad..I miss u so…I miss the way you tease me when I said mandarin in false intonation every year. And i miss our chit chat time during I put koyo in your back…. I even miss your scolds when i got home late..So many things about us that i missssss so much

See you again someday dad..^^

February 5, 2013

Proud to be your daughter

Filed under: Uncategorized — by cinkiez @ 1:00 pm

Whoaaa..setelah sekian lama ga pernah blogging, gitu masuk-masuk kayanya uda banyak hal yang berubah dari wordpress…^^..Sambil mengeksplor, sambil sharing ah.

I’m prety sure, kalo setiap orang tua itu pasti akan mengajarkan hal yang baik ke anak-anaknya, dan mereka pasti berharap supaya anak-anaknya juga menjadi orang yang “lurus” alias ga ditahan polisi or melakukan hal-hal amoral. Yang pasti itulah yang orang tua gw selalu ajarkan ke ketiga anaknya. teringat semua hal-hal prinsipal yang mereka cekokin dari waktu kecil, masalah sopan santun, masalah kewajiban, pride, etc. Nah ada satu hal yang gw bener2 salut sama bo-nyok. Hmm..keluarga gw ga bisa dibilang keluarga tajir, bahkan kayanya kl inget2 waktu masih kecil kayanya cukup struggling deh, tapi walo kita ga berkelebihan gimana banget, bo-nyok selalu nanemin ke kita bertiga bahwa kita harus selalu berbagi, walaupun keadaan kita ga terlalu baik.

Seiring kita bertiga tambah gede, ngeliat bo-nyok yg kadang bantuin saudara-saudara yang lebih membutuhkan, dan kalo ada orang yg terkena musibah c bo-nyok semangat banget bwt nyumbang, sedikit banyak kita anak-anaknya juga belajar dari mereka c. Sehingga ketika perekonomian keluarga membaik, dan masing-masing dari kita udah punya penghasilan sendiri pun c nyokap makin gencar deh mencekoki kita dengan hal-hal sosial macam itu,

Lucunya yah, c nyokap kl mau kita nyumbang bwt orang lain, dia ga akan dengan kalimat eksplisit bilang kita harus nyumbang. Dia akan bikin introduksi panjaaaaang mengenai keadaan orang yang mau dibantu, sehingga anak-anaknya emosional duluan, trus dia akan keluarin duit dari tabungan dia sendiri, sehingga akhirnya ketiga anaknya juga ikut tergerak sehingga ga ada keterpaksaan dalam membantu orang. Dan ketika membantu orang walaupun mungkin orangnya ga tau kita ikut berpartisipasi, cuma ngeliat tampang mereka seneng aja, kayanya hati kita juga damai…Itu ajaran yang gw saluuuut banget sama bo-nyok..Dan hal yang berulang kali bokap tanemin sebelum dia pergi, dan nyantol banget di pikiran gw adalah bahwa kalo kita mau membantu orang kita toe harus tuluuuus, dan kalo perlu orang tersebut ga perlu tau, ga perlu juga ngungkit-ngungkit depan orangnya, How can I’m not proud to be their daughter?? mungkin menurut orang lain ini hal kecil, tapi kalo melihat orang-orang di luaran yg kayanya hatinya dingiiiin banget n perhitungan banget padahal mereka jauh daripada berkecukupan, liat bo-nyok yang ngajarin hal-hal kaya gitu toe kayanya nenangin, dan mengajarkan kalo di dunia masih ada hal-hal baik yang bisa dipelajarin kok..^^

Sebenernya banyak banget c hal-hal positip yg mereka ajarin..Later I’ll share deh kl ada kesempatan..

July 2, 2012

Lost & Found

Filed under: Sharing...^^ — by cinkiez @ 11:40 am

Buat yang penasaran gimana ceritanya BB gw ilang dan bisa ditemukan kembali, Gw share by blog aja yah. ^^

Sabtu yang lalu, gw sempet kehilangan BB gw, namun puji Tuhan berhasil balik ke tangan gw lagi. Sabtu lalu gw dan temen baek gw, miss acai harus mengikuti ujian. But, sehari sebelumnya, ban mobil miss acai ini kempes tanpa diketahui sebabnya. Miss acai berpendapat ban mobilnya tertusuk paku. Akhirnya kami pun janjian ketemu di bengkel mobil deket gereja sebelum ujian. Sayangnya tukang tambal ban di bengkel tersebut belum tiba. Akhirnya Miss Acai memutuskan untuk mengisi angin bannya terlebih dahulu  dan mengikuti ujian, baru mencari bengkel setelahnya.

Pergilah kami menuju tempat ujian. Ternyata kami tiba kepagian dari jam ujian. Miss Acai memutuskan untuk mampir ke bengkel terlebih dahulu. Ternyata ketika turun mobil, BB gw jatuh *which is gw ga sadar*. Gw intilin si tukang tambal ban karena penasaran sebab musabab si ban kempes. Ternyata kawat di dalem bannya putus dan menusuk ke luar sehingga ban kempes. Ga lama kemudian, gw baru sadar bb gw ga ada. Langsung dengan panik gw  minta miss acai buka mobil, mau cari keberadaan bb gw.  Memang pada saat itu ada pegawai bengkel yang lagi ngebenerin mobil sebelah. Tapi dasar gw cuek, ga kepikiran kl ini orang ngeliat dan ambil toe BB. Ketika sadar ilang itu, langsunglah gw pinjem bb miss acai untuk menelpon nomor axis gw, sayangnya sudah ga aktif. Dengan berpikiran optimis gw langsung mengajak Miss Acai kembali ke tempat ujian, berpikir mungkin aja  ketinggalan di sana. Sampe di sana ternyata bb gw ga ditemukan. Kita sempet berpikiran buruk sama operator tempat ujian, karena cara jawabnya yang agak2 jutek. Baru sempet kabarin cici gw kalo BB raib, dan ujian pun harus dimulai. X_X..Akhirnya gw pun mengikuti ujian selama 2 jam dengan hati tidak tenang daaaaan menahan diri untuk ga cursingUjian pun selesai, gw coba minta bantuan temen gw untuk akses blackberry protect, namun bodohnya, ternyata gw belum sign in setelah gw download toe program ke bb. Satu-satunya harapan gw hanyalah ke operator axis. Miss acai mengusulkan untuk melaporkan hal ini ke polsek, hanya saja gw udah terlalu skeptis dengan polisi-polisi Indo yang notabene mata duitan. Gw pun memutuskan untuk pergi ke grapari axis terdekat untuk meminta nomor gw diblokir.

Lucunya..Pada saat kita menuju grapari Axis, Miss Acai baru sadar, kali ini BB dia yang ketinggalan di tempat ujian. Segera gw turun, cari ojek dan menuju TKP, dan untungnya BB Acai disimpankan oleh operator yang sempet kita curigain *muup yah mba, kita udah curigalogi*. Miss Acai pun menjemput gw ke TKP dan kita pun kembali menuju ke Grapari.

Di Grapari, awalnya Miss Acai langsung nembak, minta nomor-nomor yang sempat dihubungi oleh nomor Axis gw, namun si penjaga grapari menolak dan minta surat keterangan polisi. Akhhirnya gw minta cek pulsa, dan pulsa gw pun sudah berkurang cukup banyaaaak. Gw pun  jd emosi dan ngoceh, “kurang ajar bgt neh orang udah ambil, pulsa jg masih diporotin”. Tergeraklah hati si penjaga untuk memberikan nomor-nomor yang sudah dihub. Akhirnya terbentuklah duo detektif dadakan Miss Acai & Cinkiez. Kita telp satu-satu nomornya. Ternyata salah satunya adalah pemilik toko handphone di dekat tempat kerja si pelaku. Si pemilik toko ini berkata tadi memang ada pria paruh baya yang datang ke toko dia dengan menggunakan seragam bengkel dan membawa BB yang sesuai dengan ciri-ciri yang gw sebutkan. Pemilik toko ini pun akhirnya bersedia membantu miss acai dan cinkiez untuk menunjukkan orangnya. Kita pun pergi menjemput si pemilik toko yang sedang berada di tokonya yang lain  (cukup jauh dari TKP). Dari lokasi tersebut kita pun kembali ke TKP. Miss Acai dan Cinkiez konfrontasi dengan pemilik bengkel, mengabarkan mengenai kejadian ini. Pemilik bengkelnya pun untungnya baik hati dan bersedia membantu, hanya saja dia minta si saksi juga turut hadir akar bsia dikonfrontasikan langsung dengan pelaku. Awalnya pemilik toko handphone ga bersedia untuk mengkonfrontasi pelaku karena takut pelanggan-pelanggannya kabur. Setelah melalui proses memohon dan memelas, pemilik toko handphone ini pun mau bertemu dengan pelaku.

Sekalipun sudah dikonfrontasikan demikian, pelaku masih mengelak. Pemilik bengkel pun melihat cara anak buahnya menjawab dengan tidak meyakinkan tidak bisa membela anak buahnya, dan dia menyerahkan keputusan kepada kami apakah ingin dibawa ke polisi. Tetapi kami memutuskan untuk menempuh cara damai. Entah bagaimana cara si pemilik bengkel ini membujuk anak buahnya, akhirnya si pelaku pun mengaku, dan mengatakan kalau BB gw ada di rumahnya, dan kalau belum dijual akan dia kembalikan. Dan akhirnya BB gw pun kembali ke tangan gw dengan selamat walau tergores sedikit, nomor axis gw sudah keburu dibuang sama pelaku. Padahal pulsa di dalamnya masih lumayan..Hehehe.. Pemilik toko handphone yang baik hati tersebut bahkan ga mau dibayar berkat jasanya.^^..Ternyata memang masih ada orang baik di kota yang dingin ini *lebay*

Melalui kejadian ini gw bener-bener merasa ditempeleng sama Tuhan. Beberapa bulan ini gw berada dalam suatu pergumulan yang intinya gw kurang beriman bahwa Tuhan akan memegang masa depan gw dan gw takut untuk meninggalkan utopia gw. Beberapa kali Tuhan menjawab doa gw dengan cara yang halus, sampai kemarin Keponakan g, c gendud Ian jatuh dari puncak tangga. Secara logic, itu kepala Ian bisa pecah, dan Tuhan masih jaga dia. Ketika kejadian itu, gw masih bebel dan ngotot sama Tuhan, pergumulan gw berbeda dgn kasus tersebut. Theeen…jengjengjengjeng.. Terjadilah kasus kemarin..Setelah kelar gw langsung lemes dan merasa Tuhan berbicara sama gw, ” See..lo masih ga berasa kasih dan pimpinan Tuhan atas hidup lo?Lo masih meragukan kuasa Tuhan atas masa depan lo? Coba pikir deh, Tuhan udah merancang dr awal sampe akhir kasus kehilangan bb ini, dari ban yang tiba2 kempes, dari lo yang biasa teliti dgn barang bawaan (terutama BB) bisa kehilangan barang, dari cara lo mengambil keputusan (yang biasanya terlalu kebanyakan mikir jadi nekad ga karuan kaya sekarang) sampe lo ketemu orang ga dikenal yang mau bantuin lo, n ada miss acai yang selalu nemenin lo dari awal pengejaran? sampe the end Tuhan balikkin lagi BB lo yang belum lunas cicilannya ke tangan lo? Lo masih meragukan pimpinan Tuhan juga? Tuhan udah berkali-kali ngejawab doa loi, supaya lo ga kuatir, supaya lo terus melangkah dalam iman dalam jalan yang udah Dia tunjukkin, tapi lo mengeraskan hati lo? See, Tuhan bisa menjawab doa lo dgn cara yang keras.” Rasanya saat itu gw mau nangis karena maluuuuuu abis sama Tuhan.

Pelajaran yang gw dapat dari kasus ini adalah lebih berhati-hati dgn barang bawaan, kedua jangan keraskan hati kalau Tuhan sudah menjawab doa lo, Dia bisa memberikan jawaban dengan cara yang luar biasa ga kepikiran sama nalar lo, ketiga berserah sama Tuhan, yang pasti Dia ga akan melepaskan tangan kita selama kita berjalan sama Dia. Ke manapun lo lari, lo ga akan bisa mengelak dari jalan Dia..^^

November 25, 2011

What Faith Can Do

Filed under: Uncategorized — by cinkiez @ 1:23 pm

Just like usual, I’m reprimanded by a song..agaiiiiin…Lately I’ve been wandering without any purposes. Well I have some goals, but I have no trigger nor courage to chase it, and I’m start telling myself that maybe is not my way, it’s impossible to reach, etc, etc. But this song hit me to the core. It says that impossible is not a word, it’s just a reason for someone not to try. Hahahaha..that’s so true.. The first time I heard this song, I was stunned. It makes me realize that recently I’m just trying to find a reason not to get out from my utopia, I’m just too comfort with my condition right now which make me don’t want to face another challenges. This song strengthen me and I hope it can strengthen others too..Yes..Faith can helps you, strengthen you to be what God wants you to be. Hope you enjoy it.

Here is the lyrics:

Everybody falls sometimes
Gotta find the strength to rise
From the ashes and make a new beginning
Anyone can feel the ache
You think its more than you can take
But you are stronger, stronger than you know
Don’t you give up now
The sun will soon be shining
You gotta face the clouds
To find the silver lining

I’ve seen dreams that move the mountains
Hope that doesn’t ever end
Even when the sky is falling
And I’ve seen miracles just happen
Silent prayers get answered
Broken hearts become brand new
That’s what faith can do

It doesn’t matter what you’ve heard
Impossible is not a word
It’s just a reason for someone not to try
Everybody’s scared to death
When they decide to take that step
Out on the water
It’ll be alright
Life is so much more
Than what your eyes are seeing
You will find your way
If you keep believing

I’ve seen dreams that move the mountains
Hope that doesn’t ever end
Even when the sky is falling
And I’ve seen miracles just happen
Silent prayers get answered
Broken hearts become brand new
That’s what faith can do

Overcome the odds
You don’t have a chance
(That’s what faith can do)
When the world says you can’t
It’ll tell you that you can!

I’ve seen dreams that move the mountains
Hope that doesn’t ever end
Even when the sky is falling
And I’ve seen miracles just happen
Silent prayers get answered
Broken hearts become brand new
That’s what faith can do
That’s what faith can do!
Even if you fall sometimes
You will have the strength to rise

August 4, 2011

Harry Potter and The Deathly Hallows part 2; movie and book comparation

Filed under: Sharing...^^ — by cinkiez @ 10:41 pm
Tags: , ,

Finally…Harry Potter and the Deathly Hallow part 2 (HPDHP2) are in the cinema!!! Well..after watching Harry Potter and the Deathly hallows part 1 (HPDHP1) I expect too much for this movie, and in the end, I’m the one who feel upset. HPDHP1 is the best Harry Potter movie I”ve ever watched because the movie is 90% identical with the books and makes my imaginations become real. While HPDHP 2 makes some changes and deleted many explanation scenes, which makes some people who didn’t read the book still wonders the reason and background of some part. Apart from the book the movie is awesome, but compared with the book, I’m upset..TT..

I don’t feel Harry’s emotion in some crucial scenes. His face was so flat. What I like from the movie, they put some light and comical scenes,like Ron speaks in parseltongue, and he tell Hermione that he used to hear harry speaks parseltongue in his dream. XP. And I also like Molly Weasley”s expression when She defeat Bellatrix. Her eyes and smile was great, it’s a victory expression that can’t be easily forgotten..Xp. I think it’s enough for my mumbling and rumbling insight. These are the differences between book and the movie that I found, some are crucial, but some can be ignored.

At the beginning. The movie begins with Harry, Ron, and Hermione confront Griphook. If you read the book, you can imagine how Harry is struggling between the Horcruxes and the hallows.

The Movie: Harry chooses Griphook instead of interrogating Ollivander. Griphook immediately agree to help them after Harry gave him permission to take Gryffindor sword as the payment. At the Lestrange’s vault, the treasures will multiplied if being touched

The book: It took 4 days for Griphook agreeing to assist Harry breaks into Gringotts . After Griphook helps Harry and the gang to enter Lestrange’s vault, the book shows more hindrances. Besides, multiplying, the treasures also burnt the one who touch them. It feels more challenging, isn’t it?Xp

At Gringotts. This is the reason why I prefer the book rather than in the movie. The movie always (or mostly) shows Harry and Ron as stupid persons that can’t even think any idea to help their own selves, while Hermione always being the extraordinary one.This one example from the Gringotts’ scene

In the movie: Hermione is the one who urges them to hop to the dragon and release it from the chain.

In the book: harry is the one who takes the initiatives, hoping to the dragon, and releases the chain from the dragon. Hermione is helping to break down the ceiling.

Then there is an additional scene in the movie. It shows that Voldie kills all the goblins including Griphook, and then the Gryffindor sword is disappeared. This scene maybe intended to those who aren’t read the book, so they don’t wonder why the sword suddenly back to the wizard’s hand.

The searching for Ravenclaw’s Diadem are really different from the book.

The movie version: Harry, Ron, and Hermione enter the Room of Requirement together with Neville. In the middle of their reunion, Snape calls all students to gather at the great hall to announce about Harry’s intrusion to Hogsmeade. While Snape asks anybody who knows about Harry’s arrival to step forward, Harry shows himself to the audience, then McGonagall come forward to protect Harry. Snape runs away in this scene. And after that, Harry secedes himself from Ron and Hermione. Harry is looking for the lost diadem, while the couple is looking for another way to extinguish the horcrux. Harry gives Marauder Map to them. Luna chase Harry, she’s the one who told Harry about Helena Ravenclaw (another scene that indicate harry can’t think by his own self). Harry speaks to Helena and she pointed where the lost diadem are hidden. He goes to the room of requirement alone without knowing how the diadem looks like. He’s ambushed by Malfoy, Crabbe, and Goyle. Luckily his bestfriends come in the right time to help him after destroying the horcrux in the Hufflepuf’s cup. Crabbe cast the fiendfyre spell which burn the room requirement. Harry, Ron, and Hermione helps Malfoy and Goyle escape. Five of them are saved. Harry takes the basilisk’s fang from Ron to stab the horcrux in the tiara, What’s weird in this scene is, Cho Chang is still being a student at Hogwarts, in fact she’s one year older than Harry.

The book version: Harry, Ron, and Hermione together with Neville arrive at room requirement. In the middle of their reuinion, Luna, Dean, and the other Dumbledore Army who already graduated come through the same tunnel (including Cho Chang who has graduated and Ginny who has been hiding since Christmas holiday). All the Dumbledore Army in the room of requirement ask to be participated in defeating You Know Who, so Ron’s ask them to help finding the diadem. In the end of discussion, Luna accompanies Harry to the Ravenclaw’s tower. There, Alecto Carrow already being there and she directly touches her dark mark to inform the dark lord. Harry jinx the professor so she’s unconscious. The other Carrow comes to help his sister but is interrupted by McGonagall. Then both of them enter the ravenclaw’s tower, but harry and Luna already hid in the invisibility cloak again, so they only see the unconscious Alecto. Harry’s too angry when Carrow spit to McGonagall, so he shows himself and defend his fav teacher. After they take care of the Carrows, McGonagall asks Harry what he’s doing at Hogwarts and tend to help harry by buying time for him. She sends her patronus to inform other Heads of house, so they can extract the under age and prepare for fight. Snape run after being attacked by McGonagall-Flitwick-Sprout. Nobody in living memory knows where the lost diadem is. So Harry found out by himself, if there aren’t any living memory knows, the ghost maybe know the location of the lost diadem:. He searches for the grey lady who is Ravenclaw’s ghost. After the conversation he knows that the Grey lady is Helena Ravenclaw, daughter of Rowena ravenclaw, and he also concludes that the diadem was in the room of requirement all this long, the room where he hid his book of potion. Harry back to the room of requirement, but he can’t find either Ron or Hermione. So on, He searches them through Marauder’s Map. Ron and Hermione meet him with a basilisk fangs and destroyed Hufflepuf’s cup. All of them are heading towards the room of requirement. Harry already knows how the diadem looks like because he already seen it when he hid his potion book at his sixth year in hogwarts, Ron and Hermione also already had the sketch of the diadem from Luna’s father. They are attacked by the Malfoy and the gang. Crabbe cast the fiendfyre which also destroy the horcrux in the diadem. Harry- Ron- Hermione save Malfoy and Goyle, while crabbe is dead.

The movie shows Snape’s memory in tears, different from the book and also from the prequels, who describe the memory as a silver light that can be kept in a vial. Snape’s memory in movie isn’t deeply described as in the book, though still touching. Hmm..I’ve been wondering about the pensieve. Is it the same pensieve like in the previous movies?From what I remember from the previous movie, the pensieve was made from stone like the book has described, but in this movie it was made from silver metal..Xp

After getting into Snape’s memory.

In The movie: Harry meet Ron and Hermione in the stair and tell them don’t forget to kill nagini if something happen to him

In the book: Harry is wearing his invisibility cloak, he passes Neville, and then He told Neville to kill the snake if Harry, nor Ron, nor Hermione don’t have the chances to do that.

At The Forest. After Voldemort casts Avada Kedavra upon Harry.

In the movie: Harry finds himself in a white and misty room. Harry sees a creature like baby who moans desperately. It was the Voldemort’s soul which has lived in him for more than 17 years. Voldemort is the one who killed his own soul. And then Harry meets Dumbledore. Have a chitty chatty. Dumbledore explain about the Horcrux, and what Harry can do next. Harry back to reality. Voldemort also falls to the ground. Some death eaters try to help him stand up. Narcissa slow but sure approach harry. She realizes that Harry isn’t dead, then she asks harry how’s Draco’s condition. She lied to Voldie that Harry already dead. The death eaters march to Hogwarts ground. At that time Neville is walking outside the ground and found the sorting hat, he looks inside the hat and his expression is changed. Voldie and his death eaters arrives on the ground and he makes the announcement that Harry is already dead. All the Hogwartians go outside, then Voldie asks them to surrender, and move to his side. Draco Malfoy follows his parents command, and their family sneak out from the death eaters parade. Neville tries to resist Voldie and encouraging the Hogwartians in the same time. In the middle of catastrophe, Harry rises from his unconscious act, make all the people shock, and the war begins. Harry is dueling with Voldie, while Hermione and Ron try to kill the snake, in the end Neville who has the Gryffindor sword cut the snake in the school area. Harry and Voldie’s dueling place changes into the ground, harry explains about the wandlore law, “the wand choose his own master” – “when its own master was defeated/ disarmed, the wand changes his allegiance”. So on, there is no need to kill the wand owner. ~ The explanations about the wand ownership is blur so many people still wonder about how it works.~. Voldie finally dies. Harry gathers with his friend, he explain everything to Ron and Hermione, breaks the wand to pieces and THE END

In The book: Harry also finds himself in a white and misty room. Sees a small creature’s moaning, and meet Dumbledore. In the conversation, Dumbledore explain about the Horcruxes, the Hallows and its relationship with Harry (Harry is actually the descendant of the Peverell brothers who create the hallows), His obsession with the Hallows and why Harry is still alives after Voldemort kills him. He tells Harry that indeed Voldemort’s soul had lived in him for more than 17 years, Voldie made the bond between them stronger by taking Harry’s blood to rebuilt his living body. So, Liliy’s enchantment is still working to keep Harry alive. The chitty chatty goes on. Harry awakes in the forest but pretending that he died. Voldie is falling down on the ground after casting the death spell. He stands up and pointed Narcissa to check on Harry. Narcissa realize that harry is still alive, then she asks about Dracos’ condition. She also lied to Voldie that harry is dead. They parade to the Hogwarts ground. On the way to Hogwarts, all the centaurs is watching from a far. Hagrid yells at them for being coward. The Death eaters’ parade arrive, Voldie makes the announcement that the boy who lives already dead while trying to runaway. The Hogwartians come out, they’re in shock, but Neville keep resisting. Voldie tries to attack Neville, suddenly the sorting hat come out and landing on Neville’s head. There are some events happen, then Neville pull the sword from it and slash the snake immediately. The war begins, it involves not only wizard and witch but also other creatures such as house elves, centaurs, and giants. Harry hid himself in his invisibility cloak during the catastrophe. The final war happens in the great hall. Harry pulls out his invisibility cloak after protecting others, and the he faces Voldie one on one. Harry explains to Voldie what’s happen between them, what Harry has that makes him superior than Voldie, he also explain about the ownership of the wand,and makes a statement that he’s the elder wand’s owner. Voldie dies because his spell backfires on him. There’s a celebration party. Harry, Ron, and Hermione sneak out to Dumbledore room. Harry repairs his own wand using elder wand and tend to hide the elder wand until he dies normally. And then THE END.

19 years later. At the King Cross Station. Albus Severus is so cuuute..There isn’t any significant differences, but James is not as fussy as in the book..^^..And finally the journey of Harry Potter has end. Hix..My journey since I was in the seventh grade..TT..Kinda hard to let it go, but I’m quite satisfied with the ending. Thank you to JK Rowling who has colored my life with her book.Harry Potter series will always be one of my favourite books ever..

June 30, 2011

Protected: Not a wonder woman

Filed under: Uncategorized — by cinkiez @ 8:44 pm

This content is password protected. To view it please enter your password below:

June 29, 2011

Mewujudnyatakan Kasih Mula-Mula dalam Kehidupan – Family Retreat GKI Bungur

Filed under: Sharing...^^ — by cinkiez @ 2:01 pm

Last week I attended GKI Bungur family retreat that was held at Hotel Yasmin, Puncak. To be honest I wouldn’t attend if Ci Shy wasn’t appointed me to be one of the committee. I would rather save my leaving permit for my trip to Thai next August. But Thanks God, He use Ci Shy and Ko Rony to make me join and participating in this retreat. This retreat not only refresh my mind as His servant, but also as a person and as a worker in secular world. The speakers are good, such as Yohanes Adrie, Paulus Lie, Marojahan Sijabat (Bang Ojak), Lili Efferin, Rully Simanjuntak, Antonius Tanan (the owner of Ciputra Group), etc. Unluckily I can’t attend all the sessions, but still I got so much blessing by attended this retreat.

The objective of this retreat is to remind us, the feeling when we first follow God and serve Him. It based on Revelation 2-:1-7. The Ephesians was reprimanded by God even they such an ideal model for a good church. They never compromised with sins, served God  the way God told them, but God against them because they has left thy first love. All the sessions in this Retreat solicit us to introspect within our selves.

Because most of the time I assisted in Youth sessions, so what I got the most is from Bang Ojak. These are few points that has rooted in my mind from this retreat:

1. We are special coz we made by God’s hand. We can do anything if really want to. Believe in yourself. God never creates a garbages.

2. God never asks something that you don’t have.

3. It’s not what you have that is matter, but what you do with what you have that is matter.

4. Life is short. What have you done with what you have recently? Have you fulfilled God’s purpose on you? Have you told your parents or family that you love them, have you showed it with real deeds?

From Paulus Lie:

5. If you serve HIM in your utopia (comfort zone), it’s not a service, it’s fun. A service means, you go out from your comfort zone, serve at the place that people need the most.

From Rully Simandjuntak

6. God is more concern for your BEING rather than on your DOING. He won’t always give you an easy road, sometimes you would find many obstacles on your job, it’s because He wants you to grow up and be mature.

7. Work hard, work smart, work sincerely.

8. God has created life as a field to learn

9. Start the day with thankful feelings and end it with evaluation.

9. It’s not a job that give us peace, but God has used your Job as a medium to give you peace

10. You are blessed to be a blessing in wherever you are right now.

Those few points reprimanded me. I’m not confident with my ownself, there are many things that I’m lack of, and I used it as a reasons to withdraw myself from many services or chances. And it also the reason I don’t have a courage to chase my dreams until now. Bang Ojak reminds me that I’m special, and if God asks me to do something He knows that I’m capable to do it. I can do all things with Him by my side. I used to blame God why He gave me some talents but it’s just so-so. But I realized it’s not God’s fault, It was mine, God already gave me many talents, but I haven’t practiced and developed it yet, so it was just so-so talents. I never can be a good liturgist if I never have enough practice, I would never get a good score, if I never study before the test. I would never reach my goal, if I never put an effort into it. What results have you expected if you haven’t given your best shot? Believe in yourself , coz God already gave you the capital to do great things and He never asks something that you don’t have.

Pak Rully also reminds me that I need to enjoy my job instead of being grumpy. – Well to be true, I enjoy my job, but there are few things that makes me uncomfortable with my job right now-. He told us to be thankful all the time. People can see us when we enjoy our work, and the result will come out better. What he had faced in one of the government institution is harder that my challenges right now, so I think i still can handle it. I mustn’t be grumpy with my condition, instead I need to be thankful and see the bright side… Just an intermezzo, after being refreshed by Pak Rully’s speech, I’ve made a commitment about my job, but the first day I come back to work, I already had a test..And i almost failed. Xp

Next Page »

Create a free website or blog at WordPress.com.